Latar Belakang
Pendidikan merupakan kunci utama untuk semua kemajuan dan perkembangan yang berkualitas, sebab dengan pendidikan manusia dapat mewujudkan potensi dirinya sebagai pribadi ataupun sebagai masyarakat. (Nurseto,2011:11)
E-Learning merupakan solusi yang dapat dimanfaatkan oleh guru untuk tetap melaksanakan kegiatan pembelajaran di tengah pandemi COVID-19 ini. E-Learning adalah metode untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran jarak jauh (PJJ) dengan memanfaatkan teknologi digital.
Pembelajaran jarak jauh (PJJ-BDR) yang dilaksanakan di SMP Negeri 1 Muara Teweh memanfaatkan berbagai aplikasi seperti google classroom, Rumah Belajar, Zoom, google meet dan whatsapp. Pada implementasinya partisipasi peserta didik dalam mengikuti PJJ-BDR masih rendah. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu:
1.Jaringan internet yang tidak stabil.
2. Kurangnya motivasi.
3. Penggunaan platform yang bervariasi.
4. Pemberian tugas dan materi yang tumpang tindih oleh guru mata pelajaran.
Berdasarkan permasalahan tersebut, penulis menyusun sebuah inovasi pembelajaran dengan mengambil judul "Pembelajaran Jarak Jauh dengan E-Learning Terintegrasi Rumah Belajar".
RUMUSAN MASALAH
Karya tulis bestpratice ini memfokuskan pada 3 (tiga) rumu
san masalah, yaitu:
1. Bagaimana partisipasi peserta didik sebelum menggunakan E-Learning ?
2. Bagaimana partisipasi peserta didik setelah menggunakan E-Learning?
3. Bagaimana perbandingan partisipasi peserta didik sebelum dan sesudah menggunakan E-learning?
MANFAAT
Inovasi penulis dalam bestpractice ini bermanfaat untuk:
1. Memudahkan peserta didik mengakses sumber belajar dan mengumpulkan tugas.
2. Memudahkan guru melaksanakan dan mendokumentasikan kegiatan pembelajaran.
3. Memudahkan orangtua dalam melakukan pengawasan di rumah.
4. Mendukung program sekolah (PJJ-BDR)
IDE INOVASI
Untuk mengatasi permasalahan yang ditemui di dalam kegiatan pembelajaran, penulis membuat sebuah media digital berbentuk satu halamamn pdf yang terintegrasi dengan Portal Rumah Belajar dan aplikasi lain yang mendukung seperti google form dan quizziz. Penulis memfokuskan tindakan pada kelas dengan tingkat partisipasi paling rendah yaitu Kelas IX C dan IX D.
Langkah-langkah membuat media:
1. Buka aplikasi google slide.
2. Atur template, masukkan tools yang diperlukan dan desain semenarik mungkin.
3. Tautkan tools dengan aplikasi pendukung (sumber belajar, daftar hadir, kuis).
4. Unduh file google slide tersebut ke dalam bentuk pdf.
5. File pdf dibagikan melalui grup whatsapp kelas.
Gambar Produk
Proses integrasi Sumber Belajar ke dalam media
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Partisipasi peserta didik sebelum menggunakan E-Learning.
Diperoleh deskripsi partisipasi peserta didik sebelum menggunakan E-Learning pada Kelas IX C adalah pertemuan ke 1 sebesar 75%, pertemuan ke 2 sebesar 62,5%, dan pertemuan ke
3 sebesar 62,5%. Partisipasi peserta didik dalam mengerjakan soal pertemuan ke
1 sebesar 46,9%, pertemuan ke 2 sebesar 53,1% dan pertemuan ke 3 sebesar 43,7%.
Data kehadiran peserta didik di Kelas IX D pada Semester 1, pertemuan ke 1
sebesar 78,6%, pada pertemuan ke 2 sebesar 85,7% dan pertemuan ke 3 sebesar
60,7%. Partisipasi peserta didik dalam mengerjakan soal pertemuan ke 1 sebesar
35,7%, pada pertemuan ke 2 sebesar 42,8% dan pertemuan ke 3 sebesar 42,8%.
2. Partisipasi peserta didik setelah menggunakan E-Learning.
Kehadiran peserta didik setelah
menggunakan E-Learning di
Kelas IX C pada Semester 2 yang diberi keterangan dengan pertemuan ke 4, 5 dan
6 sebesar 100% dan partisipasi peserta didik dalam mengerjakan soal pertemuan
ke 4 sebesar 93,75 %, pertemuan ke 5 sebesar 100% dan pertemuan ke 5 sebesar
96,9 %. Data kehadiran peserta didik Kelas IX D pada pertemuan ke 4 dan 6
sebesar 100 % sedangkan pada pertemuan ke 6 sebesar 89%. Partisipasi peserta
didik dalam mengerjakan tugas pada pertemuan ke 4 dan ke 5 sebesar 100% serta
pada pertemuan ke 6 sebesar 89 %.
3. Perbandingan Partisipasi Peserta Didik sebelum dan
sesudah Menggunakan E Learning
Berdasarkan data pada poin 1 dan 2 dapat dilihat peningkatan kehadiran dan
keaktifan peserta didik yang signifikan. Kehadiran peserta didik pada Kelas IX C meningkat rata-rata 44% dan Kelas IX D rata-rata 21%. Jumlah persentase pengumpulan tugas pada Kelas IX C meningkat dengan rata-rata sebesar 11% dan Kelas IX D dengan rata-rata 57%.
Berdasarkan data pada poin 1 dan 2 dapat dilihat peningkatan kehadiran dan
keaktifan peserta didik yang signifikan. Kehadiran peserta didik pada Kelas IX C meningkat rata-rata 44% dan Kelas IX D rata-rata 21%. Jumlah persentase pengumpulan tugas pada Kelas IX C meningkat dengan rata-rata sebesar 11% dan Kelas IX D dengan rata-rata 57%.
Berdasarkan data pada poin 1 dan 2 dapat dilihat peningkatan kehadiran dan
keaktifan peserta didik yang signifikan. Kehadiran peserta didik pada Kelas IX C meningkat rata-rata 44% dan Kelas IX D rata-rata 21%. Jumlah persentase pengumpulan tugas pada Kelas IX C meningkat dengan rata-rata sebesar 11% dan Kelas IX D dengan rata-rata 57%.
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
Berdasarkan
hasil yang diperoleh setelah penulis memberikan tindakan kepada peserta didik dapat
dibuat kesimpulan sebagai berikut :
1.
Partisipasi peserta didik Kelas IX C dan Kelas IX D pada
kegiatan pembelajaran bahasa Inggris secara daring rendah. Hal ini dapat
dilihat dalam data kehadiran peserta didik kehadiran peserta didik di Kelas IX C
dan IX D pada pertemuan 1,2,3.
2.
E-Learning Terintegrasi Rumah Belajar mampu meningkatkan partisipasi
peserta didik secara signifikan. Hal ini dapat dilihat pada pertemuan 4,5 dan 6.
3.
Berdasarkan hasil angket diperoleh data bahwa peserta didik
menemukan gaya belajar yang baru dan menyenangkan dalam E-Learning Terintegrasi Rumah Belajar yang belum pernah dialami sebelumnya. E-Learning Terintegrasi Rumah Belajar menyajikan kegiatan pembelajaran
berbasis digital, mobile dan TIK yang merupakan tuntutan pembelajaran
Abad 21.
Berdasarkan
hasil yang diperoleh dalam karya tulis bestpractice ini, penulis
merekomendasikan beberapa hal, yaitu:
1.
Guru
sebaiknya meningkatkan kompetensi terutama kompetensi digital agar dapat
mengimbangi perkembangan teknologi dan kemudian memanfaatkannya di dalam
kegiatan pembelajaran.
2.
Dalam
melaksanakan kegiatan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), guru dapat melakukan
variasi dalam penggunaan media agar kegiatan belajar lebih menyenangkan.
3. Pelaksanaan Pembelajaran
Jarak Jauh (PJJ) tidak menutup kemungkinan akan menjadi model pembelajaran baru
yang bisa diterapkan di sekolah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar