Welcome to My Blog

HAPPY READING AND ENJOY THE STORIES

Kamis, 11 November 2021

BIRU

 

“Biru,” suaraku mengecek kehadiran murid hari itu.

“Tidak hadir,Bu,” jawab Rifka Si Ketua Kelas.

Aku menghela napas.

Kesal.

Biru tak pernah hadir saat jam pelajaran Bahasa Inggris. Apa aku begitu menakutkan sehingga ia tak berani mengikuti kelasku? Batinku.

Biru adalah satu-satunya murid yang belum pernah kulihat wajahnya. Padahal sudah sebulan kegiatan tatap muka terbatas dilakukan sekolah. Anehnya, Biru aktif hadir pada jadwal mata pelajaran lain.Bu Sri, Sang Wali Kelas pun sudah melakukan pendekatan. Hasilnya? Biru hanya diam membisu.

Ini tidak bisa dibiarkan.

Aku harus menemui Biru. Menanyakan ada apa dengannya. Harus!!

Dua hari lagi jadwal sesi di mana Biru akan hadir ke sekolah. Aku berencana memanggil dan mengajaknya bicara. Berdua saja. Jika kali ini tidak membuahkan perubahan positif, terpaksa kuminta Bu Sri memanggil orangtuanya.

Pagi itu, gerimis membasahi halaman sekolah. Jilbab merah hati yang kupakai pun sedikit lembab. Kukibas bulir-bulir air yang menempel. Suasana lengang begitu terasa karena seluruh siswa sedang melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas.

Kulirik jam tangan menunjukkan pukul 9.30. Berarti sudah masuk jam pelajaran ke lima.

Kulangkahkan kaki menuju kelas 7 F yang pagi itu sedang belajar IPA bersama Bu Sri.

“Tok! Tok!”

“Oh, Bu Fitria. Ada apa,Bu?” suara lembut Bu Sri menyapaku yang berdiri di depan pintu kelas.

“Bisakah saya bertemu dengan Biru Angkasa?”

“Bisa,Bu. Biru, ikut Bu Fitria sebentar,ya,” pinta Bu Sri padanya.

Seorang anak lelaki dengan tubuh kecil itu berjalan sambil menunduk ke arahku.

“Oh,ini yang namanya Biru? Ikut Ibu ke ruangan sebentar ya,Nak,’ pintaku.

Setelah mengucapkan terima kasih kepada Bu Sri aku berjalan menuju ruang guru. Biru berjalan mengekoriku. Tanpa suara.

“Biru, duduk dulu.”

Ia masih membisu. Menggeserkan bangku yang sengaja kuletakkan berhadapan.

Aku mengajaknya berbincang. Menanyakan kabarnya. Kabar orangtuanya dan apa saja yang ia lakukan Ketika di rumah. Hingga pertanyaan itu kuucapkan, “Biru, kok nggak pernah masuk saat pelajaran Bahasa Inggris?”

Ia menatapku sejenak.

“Saya…saya…tidak punya buku paket Bahasa Inggris,Bu. Saya tidak bisa Bahasa Inggris.Saya...saya... takut dimarahi Ibu,” jawabnya terbata.

“Oh, begitu. Padahal Ibu nggak galak loh,” timpalku. “Ya sudah, Biru kan sudah banyak ketinggalan materi nih. Nah, Ibu mau bantu Biru mengejar ketertinggalan. Mau nggak?”

Ia mengangguk cepat. Kulihat binar di mata beningnya kali ini.

Akupun menyalakan laptop dan berselancar dengan browser. Kuketik belajar.kemdikbud.go.id pada laman pencarian. Tak perlu menunggu lama, muncullah tampilan Rumah Belajar, portal pembelajaran yang selama ini banyak kugunakan saat mengajar terutama saat pembelajaran daring beberapa waktu lalu.

“Biru, ini namanya Rumah Belajar. Ada banyak fitur yang bisa digunakan untuk membantu kamu belajar,” akupun dengan lancar membimbingnya mencari materi pada Sumber Belajar dan melakukan latihan soal pada Bank Soal.

Ia terlihat sangat bersemangat. Tanpa terasa waktu bergulir dan jam dinding sudah menunjukkan pukul 11. Bel sekolah tanda berakhirnya pelajaran juga sudah dibunyikan.Aku berpesan agar nanti ia menemuiku lagi.

Biru berjanji akan kembali mendatangiku esok hari untuk belajar bersama Rumah Belajar. Siang itu ia melangkah dengan bersemangat saat keluar dari ruang guru dengan sepasang sepatu hitamnya yang kusam.

Ada bulir bening yang mengalir di pipiku kali ini.

Biru.



Kolaborasi SRB SuKaBali

Assalamualaikum Wr.Wb.

Halo, Sahabat Rumah Belajar!

Memasuki jadwal berakhirnya kegiatan PembaTIK Level 4 (Berbagi dan Berkolaborasi), kami melakukan kolaborasi lintas provinsi bersama para SRB Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Sulawesi Tengah dan Bali dalam Webinar yang diberi judul "Praktik Baik Pemanfaatan Portal Rumah Belajar Wujudkan Merdeka Belajar." Webinar berlangsung mulai pukul 12.30 WIB sampai dengan pukul 15.00 WIB melalui zoom meeting.


Webinar kali ini merupakan kolaborasi SRB (Sahabat Rumah Belajar) lintas provinsi yang terdiri dari Moh. Rizal (SulTeng), Fitria Yunita & Dian Anggraini (KalTeng), Ratna Dewi & Yanti Restiawati (KalTim), Made Suirta (Bali) serta Haris Taruna (KalBar). Kegiatan juga dihadiri oleh Ibu Patma Sariati (DRB SulTeng 2017) dan Ibu Hanna Kali Wahyumi (DRB KalTeng 2019) yang memberikan penguatan serta motivasi kepada para SRB dalam menyelesaikan PembaTIK Level 4 ini.

Selain sebagai sarana berbagi praktik baik, kegiatan ini juga dijadikan ajang silaturahmi para SRB yang sebelumnya tidak saling mengenal. Diharapkan melalui kegiatan semacam ini, para SRB dapat terus menjadi perpanjangan tangan Pusdatin Kemdikbud dalam memperkenalkan Portal Rumah Belajar serta inovasi pembelajaran di seluruh nusantara.

Ibu Hana Kali Wahyumi dalam sambutannya mengatakan bahwa semua SRB adalah yang terbaik. Untuk itu beliau berpesan agar kolaborasi dan berbagi praktik baik ini jangan berhenti sampai di sini saja. Akan banyak lahir inovasi yang dapat mendukung terwujudnya pendidikan yang lebih maju.

Di akhir kegiatan, peserta diberikan kuis melalui aplikasi Quizziz yang dipandu oleh Made Suirta.Sebagai apresiasi kepada para peserta terbaik, diberikan pulsa senilai Rp 50.000 kepada lima orang pemenang kuis.

SRB Berbagi dan Berkolaborasi, Berinovasi tiada henti.

Beli kolak ke Pasar Pagi
Kolaknya manis semanis madu
SRB Berbagi dan Berkolaborasi
Agar pendidikan semakin bermutu



Dokumentasi kegiatan dapat dilihat pada tautan berikut :


Rabu, 10 November 2021

Vlog Pembatik Level 4



Assalamualaikum Wr.Wb
Sahabat Rumah Belajar, sebagai bagian dari pemenuhan Tugas Akhir PembaTIK Level 4, Vlog ini berisi implementasi Rumah Belajar dan layanan Pusdatin yaitu TV Edukasi dalam mewujudkan Merdeka Belajar.
Selain itu, saya juga menyisipkan salah satu kearifan lokal yang ada di Kabupaten Barito Utara yaitu Basa (Bahasa) Bakumpay.
SMP Negeri 1 Muara Teweh memiliki program Andaw Basa Bakumpay (Hari Berbahasa Bakumpay) di mana pada hari tersebut seluruh warga sekolah berkomunikasi menggunakan Bahasa Bakumpay.



Vlog Pembatik Level 4 


Sosialisasi Rumah Belajar Bersama Komunitas Guru Penggerak

Hai,Hai, Sahabat Rumah Belajar!

Sayur pakis dimasak santan

Buah timun dibikin acar

Ayo majukan pendidikan

Kita wujudkan Merdeka Belajar


Selasa, 9 Nopember 2021 bertempat di Hotel Armani Jalan Yetro Sinseng,Muara Teweh, dilaksanakan Lokakarya 3 Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 3 Kabupaten Barito Utara. Kegiatan ini sangat istimewa karena dihadiri langsung oleh PTP P4TK IPA Bandung selaku penangggungjawab kegiatan. Ibu Dewi Anggreani didampingi oleh dua orang staf turut mendampingi peserta sejak pembukaan sampai dengan penutupan pada pukul 15.30 WIB.

Pada kegiatan kali ini sejumlah 15 Calon Guru Penggerak didampingi langsung oleh Kepala Sekolahnya masing-masing. Selain itu hadir pula 9 orang pengawas tingkat SMA,SMP dan SD turut memberikan dukungan kepada seluruh CGP yang mengikuti pendidikan. Sejumlah 12 orang Kepala Sekolah dan 9 orang pengawas sekolah membuat komitmen bersama CGP untuk melaksanakan program yang nantinya berdampak pada murid.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Barito Utara, Drs.H.Ardian,M.Pd saat membuka kegiatan mengatakan bahwa Guru Penggerak harus menjadi pioneer perubahan menuju pendidikan yang lebih maju. Dalam kesempatan ini pula, Bapak Ardian mengajak seluruh Calon Guru Penggerak untuk memanfaatkan platform Rumah Belajar sebagaimana yang telah disediakan oleh Pusdatin Kemdikbud secara gratis.

Dalam kesempatan yang sama, saya melakukan sosialisasi kepada seluruh peserta yang hadir. Mengenalkan fitur-fitur rumah belajar dan bagaimana mengimplementasikan Merdeka Belajar dengan Portal Rumah Belajar.

Portal Rumah Belajar menyediakan fasilitas untuk guru dan murid agar bisa belajar dengan cara yang merdeka.





Senin, 08 November 2021

Best Practice : Pembelajaran Jarak Jauh dengan E-Learning Terintegrasi Rumah Belajar (Juara 1 Bestpractice Tk.Provinsi)

Latar Belakang

Pendidikan merupakan kunci utama untuk semua kemajuan dan perkembangan yang berkualitas, sebab dengan pendidikan manusia dapat mewujudkan potensi dirinya sebagai pribadi ataupun sebagai masyarakat. (Nurseto,2011:11)

E-Learning merupakan solusi yang dapat dimanfaatkan oleh guru untuk tetap melaksanakan kegiatan pembelajaran di tengah pandemi COVID-19 ini. E-Learning adalah metode untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran jarak jauh (PJJ) dengan memanfaatkan teknologi digital.

Pembelajaran jarak jauh (PJJ-BDR) yang dilaksanakan di SMP Negeri 1 Muara Teweh memanfaatkan berbagai aplikasi seperti google classroom, Rumah Belajar, Zoom, google meet dan whatsapp. Pada implementasinya partisipasi peserta didik dalam mengikuti PJJ-BDR masih rendah. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu:

1.Jaringan internet yang tidak stabil.

2. Kurangnya motivasi.

3. Penggunaan platform  yang bervariasi.

4. Pemberian tugas dan materi yang tumpang tindih oleh guru mata pelajaran.

Berdasarkan permasalahan tersebut, penulis menyusun sebuah inovasi pembelajaran dengan mengambil judul "Pembelajaran Jarak Jauh dengan E-Learning Terintegrasi Rumah Belajar".

RUMUSAN MASALAH

Karya tulis bestpratice ini memfokuskan pada 3 (tiga) rumu
san masalah, yaitu:
1. Bagaimana partisipasi peserta didik sebelum menggunakan E-Learning ?
2. Bagaimana partisipasi peserta didik setelah menggunakan E-Learning?
3. Bagaimana perbandingan partisipasi peserta didik sebelum dan sesudah menggunakan E-learning?

MANFAAT

Inovasi penulis dalam bestpractice ini bermanfaat untuk:
1. Memudahkan peserta didik mengakses sumber belajar dan mengumpulkan tugas.
2. Memudahkan guru melaksanakan dan mendokumentasikan kegiatan pembelajaran.
3. Memudahkan orangtua dalam melakukan pengawasan di rumah.
4. Mendukung program sekolah (PJJ-BDR)

IDE INOVASI

Untuk mengatasi permasalahan yang ditemui di dalam kegiatan pembelajaran, penulis membuat sebuah media digital berbentuk satu halamamn pdf yang terintegrasi dengan Portal Rumah Belajar dan aplikasi lain yang mendukung seperti google form dan quizziz. Penulis memfokuskan tindakan pada kelas dengan tingkat partisipasi paling rendah yaitu Kelas IX C dan IX D.
Langkah-langkah membuat media:
1. Buka aplikasi google slide.
2. Atur template, masukkan tools yang diperlukan dan desain semenarik mungkin.
3. Tautkan tools dengan aplikasi pendukung (sumber belajar, daftar hadir, kuis).
4. Unduh file google slide tersebut ke dalam bentuk pdf.
5. File pdf dibagikan melalui grup whatsapp kelas.

Gambar Produk


Proses integrasi Sumber Belajar ke dalam media


HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Partisipasi peserta didik sebelum menggunakan E-Learning.
        Diperoleh deskripsi partisipasi peserta didik sebelum menggunakan E-Learning pada Kelas IX C adalah pertemuan ke 1 sebesar 75%, pertemuan ke 2 sebesar 62,5%, dan pertemuan ke 3 sebesar 62,5%. Partisipasi peserta didik dalam mengerjakan soal pertemuan ke 1 sebesar 46,9%, pertemuan ke 2 sebesar 53,1% dan pertemuan ke 3 sebesar 43,7%. Data kehadiran peserta didik di Kelas IX D pada Semester 1, pertemuan ke 1 sebesar 78,6%, pada pertemuan ke 2 sebesar 85,7% dan pertemuan ke 3 sebesar 60,7%. Partisipasi peserta didik dalam mengerjakan soal pertemuan ke 1 sebesar 35,7%, pada pertemuan ke 2 sebesar 42,8% dan pertemuan ke 3 sebesar 42,8%.
 
2. Partisipasi peserta didik setelah menggunakan E-Learning.
        Kehadiran peserta didik setelah menggunakan E-Learning di Kelas IX C pada Semester 2 yang diberi keterangan dengan pertemuan ke 4, 5 dan 6 sebesar 100% dan partisipasi peserta didik dalam mengerjakan soal pertemuan ke 4 sebesar 93,75 %, pertemuan ke 5 sebesar 100% dan pertemuan ke 5 sebesar 96,9 %. Data kehadiran peserta didik Kelas IX D pada pertemuan ke 4 dan 6 sebesar 100 % sedangkan pada pertemuan ke 6 sebesar 89%. Partisipasi peserta didik dalam mengerjakan tugas pada pertemuan ke 4 dan ke 5 sebesar 100% serta pada pertemuan ke 6 sebesar 89 %.
3.  Perbandingan Partisipasi Peserta Didik sebelum dan sesudah Menggunakan E Learning

Berdasarkan data pada  poin 1 dan 2 dapat dilihat peningkatan kehadiran dan keaktifan peserta didik yang signifikan. Kehadiran peserta didik pada Kelas IX C meningkat rata-rata 44% dan Kelas IX D rata-rata 21%. Jumlah persentase pengumpulan tugas pada Kelas IX C meningkat dengan rata-rata sebesar 11% dan Kelas IX D dengan rata-rata 57%.
Berdasarkan data pada  poin 1 dan 2 dapat dilihat peningkatan kehadiran dan keaktifan peserta didik yang signifikan. Kehadiran peserta didik pada Kelas IX C meningkat rata-rata 44% dan Kelas IX D rata-rata 21%. Jumlah persentase pengumpulan tugas pada Kelas IX C meningkat dengan rata-rata sebesar 11% dan Kelas IX D dengan rata-rata 57%.
Berdasarkan data pada  poin 1 dan 2 dapat dilihat peningkatan kehadiran dan keaktifan peserta didik yang signifikan. Kehadiran peserta didik pada Kelas IX C meningkat rata-rata 44% dan Kelas IX D rata-rata 21%. Jumlah persentase pengumpulan tugas pada Kelas IX C meningkat dengan rata-rata sebesar 11% dan Kelas IX D dengan rata-rata 57%.

SIMPULAN DAN REKOMENDASI


        Berdasarkan hasil yang diperoleh setelah penulis memberikan tindakan kepada peserta didik dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut :

1.    Partisipasi peserta didik Kelas IX C dan Kelas IX D pada kegiatan pembelajaran bahasa Inggris secara daring rendah. Hal ini dapat dilihat dalam data kehadiran peserta didik kehadiran peserta didik di Kelas IX C dan IX D pada pertemuan 1,2,3.

2.     E-Learning Terintegrasi Rumah Belajar mampu meningkatkan partisipasi peserta didik secara signifikan.  Hal ini dapat dilihat pada pertemuan 4,5 dan 6.

3.    Berdasarkan hasil angket diperoleh data bahwa peserta didik menemukan gaya belajar yang baru dan menyenangkan dalam E-Learning Terintegrasi Rumah Belajar yang belum pernah dialami sebelumnya. E-Learning Terintegrasi Rumah Belajar menyajikan kegiatan pembelajaran berbasis digital, mobile dan TIK yang merupakan tuntutan pembelajaran Abad 21. 
Berdasarkan hasil yang diperoleh dalam karya tulis bestpractice ini, penulis merekomendasikan beberapa hal, yaitu:
1.   Guru sebaiknya meningkatkan kompetensi terutama kompetensi digital agar dapat mengimbangi perkembangan teknologi dan kemudian memanfaatkannya di dalam kegiatan pembelajaran.
2.   Dalam melaksanakan kegiatan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), guru dapat melakukan variasi dalam penggunaan media agar kegiatan belajar lebih menyenangkan.

3. Pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) tidak menutup kemungkinan akan menjadi model pembelajaran baru yang bisa diterapkan di sekolah

Sabtu, 06 November 2021

Berinovasi dengan Rumah Belajar, Membawaku ke Juara 1

 My Dream comes true!

Seleksi Guru dan Kepala Sekolah Berprestasi Provinsi Kalimantan Tengah tahun ini cukup berbeda. Pelaksanaan di era kenormalan baru dengan tetap menerapkan protokol kesehatan membatasi interaksi antar peserta. Kegiatan berlangsung Hotel Batu Suli Internsional, Jalan Raden Saleh, Palangka Raya sejak 2 Nopember sampai 5 Nopember 2021. Sebanyak 84 peserta dari 13 Kabupaten/Kota menampilkan karya-karya terbaiknya. Dibuka oleh PLT Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Tengah, Bapak A.Syaifudi, seleksi pun resmi dimulai. 

Pada lomba kali ini hanya ada 6 (enam) kategori lomba, yaitu:

1. Guru TK

2. Guru SD

3.Guru SMP

4.Kepala TK

5.Kepala SD

6. Kepala SMP

tanpa adanya kategori Pengawas TK/SD/SMP seperti yang dilaksanakan tahun-tahun sebelumnya.

Tahun  ini kegiatan mengusung tema "Kompak Serempak, Berkah Berdampak." Kegiatan seleksi diawali dengan tes tertulis yang harus diselesaikan dalam durasi 90 menit. Selanjutnya penilaian artikel bestpractice,presentasi bestpractice dan wawancara. 

Karya tulis bestpractice yang saya buat, merupakan hasil inovasi media e learning dengan mengintegrasikan google slide dan beberapa aplikasi yaitu google form, quizziz dan tentunya Portal Rumah Belajar. Inovasi ini menarik perhatian Dewan Juri yang terdiri dari Ibu Komala Sari (LPMP), Bapak Hasan (LPMP) dan Ibu Maria Luardini (UPR). Pada sesi presentasi, Dewan Juri meminta saya untuk mendemonstrasikan penggunaan media yang saya beri nama "Kelas Virtual Satu Lembar." Media sederhana menyerupai LMS (learning managemant system) dilengkapi tools ini mengintegrasikan fitur-fitur pada Portal Rumah Belajar diantaranya video pembelajaran dan bank soal.

"Lanjutkan inovasi ini,Bu," pesan Dewan Juri.

Akhirnya pada pengumuman hasil seleksi yang dilaksanakan di Aula Hotel Batu Suli Internasional, saya dinyatakan sebagai Juara 1 Kategori Guru SMP Tingkat Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2021. Sungguh berkah yang luar biasa, di sela-sela kesibukan menyelesaikan tagihan tugas PembaTIK Level 4 dan Pendidikan Guru Penggerak, saya berhasil mempersembahkan piala bagi Kabupaten Barito Utara.

Pencapaian ini tentu tidak lepas dari dukungan berbagai pihak. Semoga inovasi ini memberikan manfaat bagi dunia pendidikan, khususnya di Kabupaten Barito Utara tempat saya mengabdikan diri. Bersyukur juga bahwa Rumah Belajar turut memberikan andil dalam pencapaian ini.

Berinovasi bersama Rumah Belajar? Siapa takut?




Rabu, 03 November 2021

Sosialisasi Rumah Belajar di SMPN 10 Muara Teweh

 SMPN 10 Muara Teweh, berlokasi di Jalan Brigjen Katamso, Desa Wonorejo, Muara Teweh. Dikelilingi pepohonan rindang dari hutan pinus dan suasana sekolah yang asri membuat udara di sekitar sekolah terasa segar. Sekolah dengan semboyan SPATEN BERKAH ini merupakan salah satu sekolah binaan LPMP Provinsi Kalimantan tengah sejak Tahun 2017.

Setelah melakukan koordinasi dengan Wakil Kepala Sekolah, Ibu Sriyanti,S.Pd, saya menjadwalkan kegiatan sosialisasi di SPATEN pada Jumat 29 Oktober 2021 pukul 09.00 WIB sampai selesai. Kegiatan bertempat di Laboratorium Komputer dengan dihadiri oleh 15 orang guru dan tenaga kependidikan. Ibu Sriyanti meminta maaf karena pada jadwal yang sama, Kepala SMPN 10 Muara Teweh, Bapak H.Heri,S.Pd sedang melaksanakan kegiatan di Banjarmasin sehingga tidak dapat mengikuti kegiatan sosialisasi.

Diawali dengan pemaparan tentang Portal Rumah Belajar dan Fitur-fitur di dalamnya, kegiatan berlanjut hingga pembimbingan guru dalam membuat akun di Portal Rumah Belajar. Kondisi jaringan internet yang kurang stabil membuat beberapa guru belum bisa membuat akun. 

Eksplorasi bersama terhadap fitur-fitur yang ada di Rumah Belajar mengundang  antusiasme para guru. Hal ini terbukti dengan kegiatan yang melebihi jadwal yang sudah disepakati sebelumnya. Kegiatanpun terpaksa diakhiri mengingat sebentar lagi sudah asuk waktu salat Jumat. 

Saya berpesan agar para guru dapat melakukan eksplorasi secara mandiri dan saya bersedia melakukan pembimbingan melalui nomor WA jika ada guru mengalami yang kesulitan.



Dokumentasi kegiatan dapat dilihat pada tautan berikut :


Implementasi Konsep Merdeka Belajar dengan Portal Rumah Belajar dan TV Edukasi

A. LATAR BELAKANG

Pandemi COVID 19 selama dua tahun ini memaksa pola pembelajaran tatap muka dilaksanakan secara tatap maya. Kegiatan pembelajaran daring tanpa bertemu langsung dengan guru dan teman sekelas tentu memberikan dampak psikologis terhadap peserta didik. Banyak kegiatan pembelajaran yang hilang sehingga kompetensi peserta didik saat kembali melaksanakan pembelajaran tatap muka tidak seperti yang diharapkan. Oleh karena itu, dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di era kenormalan baru, guru perlu melakukan inovasi agar dapat mengakomodir kebutuhan belajar murid.

Sesuai dengan konsep pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara, yaitu guru menuntun peserta didik mengembangkan potensinya sesuai dengan kodrat alam dan kodrat jaman maka perlu adanya integrasi teknologi digital ke dalam pembelajaran. Merdeka belajar memposisikan guru sebagai pembimbing laku anak menuju Profil Pelajar Pancasila yaitu beriman, bertakwa,berakhlak mulia, berkebhinekaan global,bergotong royong, mandiri,bernalar kritis dan kreatif.
 Murid-murid generasi milenial merupakan generasi yang akrab dengan teknologi. Hal ini memunculkan tren pembelajaran dengan menggunakan media-media digital  sesuai dengan jamannya.Portal Rumah Belajar dan Televisi Edukasi hadir sebagai media yang memfasilitasi peserta didik dan guru untuk dapat belajar dengan cara yang merdeka. Terkait dengan permasalahan yang dihadapi guru dan pesert didik dalam era kenormalan baru, penulis menyusun sebuah praktik baik berjudul, " Implementasi Konsep Merdeka Belajar dengan Portal Rumah Belajar dan Televisi Edukasi."

B. IDE INOVASI

        Permasalahan yang dihadapi oleh guru di SMP Negeri 1 Muara Teweh dalam pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) adalah kurang aktifnya peserta didik sehingga menghambat proses pembelajaran dengan waktu tatap  muka yang terbatas. Hal ini disebabkan oleh:
1. Peserta didik menggunakan handphone selama PJJ tanpa pengawasan.
2. Peserta didik kecanduan game online.
3. Peserta didik belum memiliki referensi sumber belajar yang lengkap.
        Oleh karena itu, penulis melakukan inovasi dengan memanfaatkan Portal Rumah Belajar dan Televisi Edukasi sebagai  media pembelajaran. Kegiatan belajar dilakukan dengan mengajak peserta didik mengeksplorasi fitur-fitur pada Portal Rumah Belajar yang sesuai dengan materi pembelajaran. Selain itu, sebagai ice breaking, guru menayangkan film kartun "Sahabat Pelangi" yang ada di kanal youtube TV Edukasi. Guru menggunakan fasilitas sekolah berupa laptop, LCD dan jaringan internet lalu mengajak peserta didik belajar bersama.

C. MANFAAT
        Manfaat yang diperoleh dalam karya tulis "Implementasi Konsep Merdeka Belajar dengan Portal Rumah Belajar dan Televisi Edukasi", yaitu:
1. Meningkatkan partisipasi peserta didik dalam kegiatan pembelajaran.
2. Peserta didik dapat mencari sumber belajar secara mandiri dan lengkap sesuai dengan perkembangan teknologi digital.
3. Guru dapat meningkatkan kompetensi, terutama kompetensi digital.

D. IMPLEMENTASI

            Kegiatan pembelajaran praktik baik Implementasi Konsep Merdeka Belajar dengan Portal Rumah Belajar dan Televisi Edukasi dilaksanakan dengan tahap-tahap berikut ini:
1. Guru menyampaikan materi sesuai dengan Kompetensi Dasar 3.7 Mata Pelajaran Bahasa Inggris Kelas VII Semester 2 yaitu materi "article".
2. Guru menayangkan video pembelajaran yang ada pada fitur Sumber Belajar.
3. Peserta didik melakukan literasi dan pencarian informasi secara mandiri.
4. Guru memberikan ice breaking dengan menayangkan "Sahabat Pelangi" pada kanal youtube Televisi Edukasi.
5. Guru memberikan tutorial mengakses dan menginstal Portal Rumah Belajar serta membuat akun Rumah Belajar.
6.Peserta didik melakukan pembelajaran secara mandiri di rumah dengan memanfaatkan fitur Sumber Belajar pada Portal Rumah Belajar.

E. HAMBATAN DAN SOLUSI

           Hambatan yang ditemui oleh guru dalam pelaksanaan kegiatan ini yaitu:
1. Beberapa peserta didik belum  bisa melakukan pendaftaran akun Rumah Belajar secara mandiri karena kesalahan input data.
2. Beberapa peserta didik tidak memiliki handphone android yang memadai.
3. Beberapa peserta didik tidak tinggal pada daerah yang jaringan internetnya stabil.
        Solusi yang diberikan oleh penulis untuk menghadapi hambatan-hambatan tersebut adalah:
1. Untuk sementara waktu peserta didik mengakses Rumah Belajar tanpa membuat akun dan sebagian mendaftar sebagai pengguna "umum".
2. Peserta didik memanfaatkan fasilitas sekolah seperti laptop/komputer dan jaringan internet untuk mengakses Portal Rumah Belajar dan Televisi Edukasi.
3. Peserta didik diijinkan membawa handphone ke sekolah dengan pengawasan ketat dari wali kelas dan guru mata pelajaran.

Guru mengenalkan Portal Rumah Belajar dan Fitur Sumber Belajar



Peserta didik menonton tayangan "Sahabat Pelangi"


Guru melakukan penguatan pendidikan karakter kepada peserta didik tentang toleransi sesuai isi tayangan film kartun "Sahabat Pelangi."

X-Banner Praktik Baik






    

Si Rompi Biru Menyapa

Assalamualaikum Wr.Wb
Tabe Salamat,Lingu Nalatai, Salam Sujud Karendem Malempang
Adil Ka Talino, Bacuramin Ka Saruga, Basengat Ka Jubata.
Arus! Arus! Arus!
Haloooo, Sahabat Rumah Belajar!

 Selasa, 2 Nopember 2021 kubawa Si Rompi Biru turut serta pada Pembukaan Seleksi Guru dan Kepala Sekolah Berprestasi Tk. Provinsi. Aku ingin mengenalkannya kepada orang-orang hebat di sana. Para guru dan Kepala Sekolah kebanggaan. Bukankah pepatah mengatakan "Tak Kenal Maka Tak Sayang"? Akupun tampil dengan berbeda. Si Rompi Biru yang kukenakan nampak mencolok di antara kostum-kostum batik yang dikenakan para peserta dan undangan.

"Wah, Sahabat Rumah Belajar,ya?" celetuk beberapa orang yang membaca tulisan yang melekat pada Si Rompi Biru. 

"Ibu pakai rompi anti peluru?" celetuk yang lain menggodaku.

"Hebat, Bu! Bawa Rumah Belajar," suara seseorang di belakangku.

Aku tersenyum. Awas! Virus mulai menebar. Batinku. Hmmm....

 Oh, ada Kepala Dinas Pendidikan Provinsi rupanya. Tak membuang kesempatan emas , aku mendekati protokoler dan meminta sesi foto bersama dengan beliau. Ini kesempatan yang langka, pikirku. Kapan lagi kupromosikan Rumah Belajar dalam skala besar jika tidak memanfaatkan kesempatan ini?

Bapak H. A.Syaifudi,S,Pd.,M.SM menyambut baik keinginanku untuk berfoto bersama, terlebih lagi saat melihat Si Rompi Biru yang kukenakan. Tak tanggung-tanggung, kuboyong serta Ibu Sekretaris Dinas Kabupaten Barito Utara dan Kabid PK beserta teman-teman kontingen Barito Utara.

Dalam kesempatan ini pula kupinta Ibu Sekdis menyerahkan buku antologi puisi karya guru Barito Utara, "Pesan di Daun Lontar" kepada Pak Syaifudi. 

Tak lupa pula kusapa beberapa kontingen sambil mengatakan, "Instal Rumah Belajar ya, Bapak Ibu," pesanku.

Kusapa pula Kontingen Kabupaten Kapuas,  nampak beberapa wajah yang tak asing lagi bagiku. Bertemu Pak Legion,M.Pd, guru matematikaku dulu, Pak Kadeni, jawara Kepala Sekolah Berprestasi tahun sebelumnya, dan beberapa orang yang masih mengingatku. "Ibu yang penulis itu, kan?" ucap salah seorang yang separuh wajahnya tertutup masker. Aku mengiyakan."Sukses,Bu," lanjutnya..

Beberapa Widyaiswara LPMP juga kukenalkan pada Si Rompi Biru.

"Warnanya rompinya bagus," puji Bu Komalasari, widyaiswara yang cantik, pintar dan ramah didampingi Pak Wanto. 

Malam ini Si Rompi Biru jadi bintang acara, mendapat pengalaman dan pembelajaran baru. Semoga kelak mereka tetap mengingatku dengan Si Rompi Biru, rompi baru kebanggaanku. 

Salam Rumah Belajar!







Selasa, 02 November 2021

Sosialisasi di SDS Muhammadiyah Muara Teweh

 Assalamualaikum Wr.Wb.

Dear,Sahabat Rumah Belajar! 

Kamis, 24 Oktober 2021 saya melanjutkan langkah dengan melakukan sosialisasi Rumah Belajar di SDS Muahmmadiyah Muara Teweh. Bapak M.Farid Ansyori,S.Pd.I, Kepala Sekolah muda dan berprestasi ini menyambut baik keinginan saya untuk melakukan sosialisasi. Dihubungi melalui pesan WA, beliau mengatakan bahwa Rumah Belajar pasti sangat bermanfaat bagi guru dalam melakukan pembelajaran di era digital. 

Memasuki halaman sekolah yang bersih dan rapi dengan logo Muhammadiyah pada papan nama sekolah, membuat saya terkesima sejenak. Mengingat salah satu film pendidikan legendaris, Laskar Pelangi. Besar harapan saya agar bisa meninggalkan jejak kebaikan di sekolah ini dan menularkan semangat seperti Bu Guru Aminah.

Benar saja, kegiatan yang dihadiri oleh 15 orang guru ini berjalan dengan baik dan lancar. Bahkan sebagian guru langsung melakukan pendaftaran akun di Portal Rumah Belajar.

Tidak ada guru yang gaptek, yang ada adalah guru yang kurang percaya diri. Saya yakin, perlahan tapi pasti, virus Rumah belajar akan menulari guru-guru ini. Apalagi kepala sekolahnya adalah sosok muda yang inovatif dn kreatif.


Dokumentasi kegiatan dapat dilihat pada tautan berikut:




Senin, 01 November 2021

Sosialisasi Rumah Belajar di SMP Negeri 1 Muara Teweh dan SDN Lanjas 7

 Sahabat Rumah Belajar,

Kegiatan Sosialisasi 1 pada Rabu, 2 Oktober 2021,saya lakukan di instansi tempat saya bekerja yaitu SMP Negeri 1 Muara Teweh. Setelah terlebih dahulu meminta ijin kepada Kepala Sekolah, Bapak Maslan,S.Pd.I, saya mengajak rekan-rekan sejawat saya untuk berselancar bersama Rumah Belajar.

Bertempat di Ruang Guru Lantai 2, kegiatan Sosialisasi berlangsung dengan sangat interaktif tentunya dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. Karena adanya pembatasan kegiatan mobilisasi masa di tengah pandemi COVID-19 maka guru yang diundang sebagai peserta terpaksa dibatasi. Sejumlah 25 guru mengikuti kegiatan yang dimulai pukul 09.30 WIB sampai pukul 11.00 WIB.

Kepala Sekolah dalam sambutannya mengajak guru-guru di SMP Negeri 1 Muara Teweh untuk memanfaatkan Portal Rumah Belajar sebagai salah satu Learning Management System (LMS) yang dapat diakses secara gratis. Portal Rumah Belajar sangat mendukung kegiatan pembelajaran secara daring maupun luring. Guru dan peserta didik dapat mengkasesnya secara mandiri dan memanfaatkannya dalam kegiatan pembelajaran.

Terlebih lagi SMP Negeri 1 Muara Teweh telah dilengkapi dengan fasilitas Wi-Fi dan Laboratorium Komputer untuk menunjang pembelajaran digital. Rumah Belajar, belajar di mana saja, kapan saja, dengan siapa saja.


Pada hari yang sama, saya menyempatkan diri menyapa guru-guru dan peserta didik SDN Lanjas 7 yang kebetulan sedang mengikuti Simulasi ANBK di Laboratorium Komputer SMP Negeri 1 Muara Teweh. Saya mengenalkan Rumah Belajar dan fitur Wahana Jelajah Ruang Angkasa. Suara riuhpun terdengar saat layar proyektor menampilkan pemandangan luar angkasa. Peserta didik sangat senang dan antusias melakukan perjelanan mengelilingi galaksi. Saya berpesan agar mereka dapat mengeksplorasi fitur-fitur Rumah Belajar secara mandiri di rumah.


dokumentasi sosialisasi dapat dilihat pada tautan berikut :

Perjalananku Menjadi Duta Rumah Belajar 2021

Hallo, Sahabat Rumah Belajar! Bunga mawar bunga melati Tumbuh indah di kebun Sang Putri Satu tahun telah terlewati Kini saatnya merefleksi d...