Welcome to My Blog

HAPPY READING AND ENJOY THE STORIES

Senin, 19 Desember 2022

Perjalananku Menjadi Duta Rumah Belajar 2021


Hallo, Sahabat Rumah Belajar!

Bunga mawar bunga melati
Tumbuh indah di kebun Sang Putri
Satu tahun telah terlewati
Kini saatnya merefleksi diri

Lama tidak orat oret lagi nih. Sejak menjadi DRB aku sudah sesibuk artis. So, baru kali ini sempat mampir menorehkan kenangan indah di sini. Duh, tak sabar rasanya ingin berbagi kisah perjalananku terpilih menjadi Duta Rumah Belajar Tahun 2021. Yuk, dibaca yuk !😊

PembaTIK Level 1 s/d 4

Pandemi yang melanda benar-benar melumpuhkan hampir semua kegiatan sosial, termasuk kegiatan pembelajaran di sekolah. Perlahan tapi pasti guru-guru mulai kehilangan chemistry dengan anak-anak didiknya. Pertemuan daring melalui Zoom, WA Group dan Classroom tak cukup untuk menghadirkan suasana pembelajaran di dalam kelas yang sesungguhnya. Lama berdiam diri tanpa aktivitas luar membuatku bosan. Pikiran rasanya buntu.Iseng-iseng akupun mengikuti beberapa pelatihan daring dari yang gratis hingga berbayar. Pelatihan dengan waktu yang fleksibel ini sangat membantu mengasah pengetahuan dan keterampilanku terutama dalam pemanfaatan IT. Dari sinilah aku mulai akrab dengan Google Meet, Zoom,Webex,Google Classroom dan aplikasi-aplikasi penunjang lainnya. Bersama rekan-rekan di MGMP Bahasa Inggris dan rekan sejawat di sekolah, aku mendaftarkan diri pada Bimtek PembaTIK (Pembelajaran Berbasis TIK) pada 2020. Sempat panik karena akunku gagal masuk pada Gelombang 12 dimana aku mendaftarkan diri sebelumnya. Akhirnya akupun registrasi kembali di Gelombang 26. 

Aku dinyatakan lolos Level 1 (Literasi) dengan skor 85. Begitu pula dengan rekan-rekanku yang lain. Mereka dengan penuh semangat terus melaju sampai level-level berikutnya sementara aku harus beristirahat mengingat saat itu kehamilanku sudah memasuki usia 9 bulan. Terbersit rasa sedih karena tidak bisa melanjutkan pelatihan seperti rekan-rekan lainnya.

Di tahun 2021, setelah kesehatanku pulih pasca sectio secaria dan infeksi luka operasi kuputuskan kembali melanjutkan pelatihan pada PembaTK Level 2. Aku berhutang budi kepada Bu Wiwi (Finalis DRB 2020 sekaligus Sekretaris MGMP Bahasa Inggris Kabupaten Barito Utara) yang banyak memberikanku informasi saat penyelesaian tugas-tugas. Juga Bu Hanna, orang yang secara intens menyemangatiku mengikuti kegiatan ini. Aku merasa klik dengan beliau padahal sekalipun belum pernah bertatap muka langsung. Mungkin ini yang namanya jodoh ya.. Hmmm....

Kegagapanku pada teknologi tak menyurutkan semangatku untuk menyelesaikan semua tagihan tugas dari Level 2 berupa Video Pembelajaran dan Video Bestpractice, Level 3 yaitu membuat Media Pembelajaran Interaktif (MPI) dengan SAC (Smart Apps Creator) serta Level 4 yaitu melakukan Sosialisasi Portal Rumah Belajar secara daring dan luring. Setelah kukilas balik, tak ada yang WOW dari produk-produk yang kubuat sebagai pemenuhan tugas pelatihan ini. Video Pembelajaran, MPI,Blog dan Vlog semuanya biasa-biasa saja. Aku menyelesaikan semuanya dengan mengandalkan tutorial-tutorial di Youtube loh. Haha...
Jika boleh dikatakan aku lolos di semua level mungkin dengan nilai yang pas-pasan dan karya yang amatiran.

Seleksi 5 Besar



Hatiku sudah tak karu-karuan memikirkan todongan pertanyaan-pertanyaan tim penilai kandidat Duta Rumah Belajar. Terus terang, aku merasa belum layak berada di posisi ini. 5 peserta terbaik PembaTIK. Rasanya aku bermimpi saat Pak Burhan (DRB 2018) memasukkan namaku ke dalam WA Group berjudul 5 Besar Kalteng. Apalagi empat kandidat lainnya memiliki skill IT yang sudah pada tahap mahir. Sedangkan aku? Hanya emak-emak iseng ikut pelatihan karena bosan BDR. ( Sengaja berulang-ulang aku mengatakan hal ini sebagai pengingat diri)

Hari itupun tiba. Dengan persiapan seadanya, kukuatkan hati menekan tombol enter the room pada tautan gmeet di simpatik. Sudah ada beberapa kandidat yang sedang mengantri di sana dengan seragam rompi biru muda bertuliskan Sahabat Rumah Belajar.. Kami hanya sempat saling mengatakan "Halo" saja sebab tak berapa lama satu persatu dari kami dimasukkan ke dalam ruang "eksekusi". 

Tiga orang panelis mengajukan pertanyaan satu persatu padaku. Terkait apa motivasiku mengikuti kegiatan PembaTIK, kroscek data diri, tanya jawab seputar rencana aksi dan tentu saja setelah selesai eksekusi di Room  1 lanjut eksekusi di Room 2 untuk unjuk kerja kemahiran memanfaatkan fitur-fitur di Portal Rumah Belajar.

Kubuka 5 fitur dengan lancar dan melakukan eksplorasi singkat hingga mempublikasikan tautan fitur ke media sosial facebook. Tak ada ambisi untuk terpilih sebagai Duta Rumah Belajar. Tak pernah terbersit sedikitpun di dalam angan dan impianku. Aku hanya mengikuti arus. Menikmati setiap proses dengan hati yang bahagia. Bahagia karena bisa menaklukkan ke"primitifan" diri ini terutama berkaitan dengan penguasaan IT. Sampai di Level ini saja sudah membuatku bangga luar biasa.

TIM JEDAG JEDUG 5 Besar Kandidat Duta Rumah Belajar Kalteng 2021 : Julianti Mandasari (Kotawaringin Timur), Cristina Chandra Oktamaria (Kapuas), Muhammad Dzikron (Kotawaringin Timur),Fitria Yunita (Barito Utara),Purwo Janjoko (Palangka Raya).

Malam Penobatan

23 November 2021, tiba-tiba aku masuk sebuah WA Group berjudul Calon DRB. Pak Arief Darmawan, begitu adminnya memperkenalkan diri kepada kami.Kulihat sudah 30an lebih anggota group yang kuyakini adalah calon-calon DRB 2021 dari seluruh provinsi. Speechless. Aku sempat terdiam sebelum memutuskan mengirimkan pesan WA ke Bu Hanna, DRB Kalteng 2019 yang aktif berinteraksi denganku saat mengikuti PembaTIK. "Why me?" Itu yang kuucapkan.
Bu Hanna memberikan penguatan bahwa aku layak mendapatkannya dan tentu saja ini sudah goresan tangan.

WA Group 5 Besar Kalteng sudah mulai heboh dengan tebak-tebakan tentang siapa yang terpilih. Aku menahan diri untuk tidak banyak berkomentar meskipun sudah ingin rasanya berbagi kabar. Biarlah nanti jadi kejutan.Pikirku.

25 November 2021, Pukul 19.00 WIB. Aku memasuki room zoom khusus Calon DRB. Pak Arif berpesan untuk menggunakan baju adat . Kesibukan di dunia nyata membuatku tak sempat mencari wardrobe pinjaman. Menghadiri zoom malam-malam tanpa rengekan bocah-bocah saja sudah memerlukan perjuangan. Jadilah aku tampil seadanya dengan batik dan sumping seragam Tim SPMI tahun lalu. Tak apalah yang penting ada ciri khas dayaknya.

Meskipun hanya menonton di layar zoom, acara Anugrah Ki Hajar Tahun 2021 tetap terasa kemeriahannya. Rasanya seperti menghadiri konser artis. Pusdatin memang keren.
Tibalah saat yang paling bikin deg-degan yaitu sesi pengumuman Duta Rumah Belajar.Pembawa acara nan kece itu menyebutkan dengan lantang nama-nama Duta Rumah Belajar terpilih, airmataku langsung menetes tatkala namaku disebut, di acara level nasional pula. It's not a dream!! It's real!!

Pak Kapus (begitu kami memanggil Kepala Pusdatin, Bapak Hasan Chabibie) memberi petuah yang sangat memotivasiku, "Kalian adalah kristal-kristal yang terjaring dari 80.000 guru terbaik peserta PembaTIK Indonesia. Kalian terpilih karena usaha dan jangan lupa ada campur tangan Tuhan di dalamnya."
Benar. Semuanya adalah campur tangan Tuhan. Aku bukanlah yang terhebat. Sama sekali tidak. Semua kandidat layak diapresiasi. Ini takdir dari Yang Maha Kuasa untuk seseorang sepertiku yang tiada apa-apanya. Barangkali Allah iba padaku, barangkali ada doa orang-orang yang mengetuk pintu langit, barangkali...ah...tak habis akalku untuk memikirkannya.Jadi, siapa yang bisa menyalahkan takdirNYA?

Aku ingin berterima kasih kepada tubuhku yang sudah mau diajak berlelah-lelah mengerjakan berbagai tagihan tugas, terima kasih untuk suami yang mensupport dan mendoakanku diam-diam,terima kasih untuk keluarga yang selalu mendukung, terima kasih untuk sahabat-sahabat yang membersamaiku dalam keadaan apapun,terima kasih untuk siapapun yang sudah berkontribusi hingga aku mencapai titik ini.
Semoga Allah mampukan jiwa dan ragaku untuk tetap memberi sumbangsih kepada negeri ini meski secuil.

Salam Rumah Belajar.
Belajar di mana saja, kapan saja, dengan siapa saja.

DRB Kalimantan Tengah:
1. Achmad Mujahid (2017_ Sukamara)
2. Burhanuddin (2018_ Kotawaringin Timur)
3. Hanna Kali Wahyumi (2019_Palangka Raya)
4. Bayu Putra (2020_Murung Raya)
5. Fitria Yunita ( 2021_Barito Utara)
Keluarga Baru Pusdatin

Unboxing Hadiah



Video Anugrah Ki Hajar 2021
SK Penetapan SK DRB 2021




DRB Kalimantan Tengah

Audiensi bersama Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Barito Utara


Silaturahmi ke LPMP Provinsi Kalimantan Tengah

Bersama Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Tengah



Minggu, 06 November 2022

Sepotong Rindu

 Ini perihal sepotong rindu

Yang kubuat berjilid-jilid

Mengharu biru

Menyesap sedalam-dalamnya kalbu

Ini perihal sepotong rindu

Yang sejarahnya menguar mengabu

Meninggalkan risalah sendu

Menghisap ragaku

Ini perihal sepotong rindu

Yang kusenandungkan syahdu

Dalam semesta biru



Tinggalkan sayat-sayat sembilu

Ini perihal sepotong rindu

Yang membuat jiwa membeku

Meski kuajak jiwamu berseteru

Tiada jalan untuk bertemu

Muara Teweh, Pebruari 2021

Selasa, 06 September 2022

Mengakses Portal Rumah Belajar

 Portal Rumah Belajar merupakan salah satu fasilitas digital yang diproduksi oleh Pusdatin Kemdikbudristek RI untuk membantu guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran.


Simak tutorialnya di sini Tutorial Membuat Akun di Rumah Belajar

Kamis, 11 November 2021

BIRU

 

“Biru,” suaraku mengecek kehadiran murid hari itu.

“Tidak hadir,Bu,” jawab Rifka Si Ketua Kelas.

Aku menghela napas.

Kesal.

Biru tak pernah hadir saat jam pelajaran Bahasa Inggris. Apa aku begitu menakutkan sehingga ia tak berani mengikuti kelasku? Batinku.

Biru adalah satu-satunya murid yang belum pernah kulihat wajahnya. Padahal sudah sebulan kegiatan tatap muka terbatas dilakukan sekolah. Anehnya, Biru aktif hadir pada jadwal mata pelajaran lain.Bu Sri, Sang Wali Kelas pun sudah melakukan pendekatan. Hasilnya? Biru hanya diam membisu.

Ini tidak bisa dibiarkan.

Aku harus menemui Biru. Menanyakan ada apa dengannya. Harus!!

Dua hari lagi jadwal sesi di mana Biru akan hadir ke sekolah. Aku berencana memanggil dan mengajaknya bicara. Berdua saja. Jika kali ini tidak membuahkan perubahan positif, terpaksa kuminta Bu Sri memanggil orangtuanya.

Pagi itu, gerimis membasahi halaman sekolah. Jilbab merah hati yang kupakai pun sedikit lembab. Kukibas bulir-bulir air yang menempel. Suasana lengang begitu terasa karena seluruh siswa sedang melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas.

Kulirik jam tangan menunjukkan pukul 9.30. Berarti sudah masuk jam pelajaran ke lima.

Kulangkahkan kaki menuju kelas 7 F yang pagi itu sedang belajar IPA bersama Bu Sri.

“Tok! Tok!”

“Oh, Bu Fitria. Ada apa,Bu?” suara lembut Bu Sri menyapaku yang berdiri di depan pintu kelas.

“Bisakah saya bertemu dengan Biru Angkasa?”

“Bisa,Bu. Biru, ikut Bu Fitria sebentar,ya,” pinta Bu Sri padanya.

Seorang anak lelaki dengan tubuh kecil itu berjalan sambil menunduk ke arahku.

“Oh,ini yang namanya Biru? Ikut Ibu ke ruangan sebentar ya,Nak,’ pintaku.

Setelah mengucapkan terima kasih kepada Bu Sri aku berjalan menuju ruang guru. Biru berjalan mengekoriku. Tanpa suara.

“Biru, duduk dulu.”

Ia masih membisu. Menggeserkan bangku yang sengaja kuletakkan berhadapan.

Aku mengajaknya berbincang. Menanyakan kabarnya. Kabar orangtuanya dan apa saja yang ia lakukan Ketika di rumah. Hingga pertanyaan itu kuucapkan, “Biru, kok nggak pernah masuk saat pelajaran Bahasa Inggris?”

Ia menatapku sejenak.

“Saya…saya…tidak punya buku paket Bahasa Inggris,Bu. Saya tidak bisa Bahasa Inggris.Saya...saya... takut dimarahi Ibu,” jawabnya terbata.

“Oh, begitu. Padahal Ibu nggak galak loh,” timpalku. “Ya sudah, Biru kan sudah banyak ketinggalan materi nih. Nah, Ibu mau bantu Biru mengejar ketertinggalan. Mau nggak?”

Ia mengangguk cepat. Kulihat binar di mata beningnya kali ini.

Akupun menyalakan laptop dan berselancar dengan browser. Kuketik belajar.kemdikbud.go.id pada laman pencarian. Tak perlu menunggu lama, muncullah tampilan Rumah Belajar, portal pembelajaran yang selama ini banyak kugunakan saat mengajar terutama saat pembelajaran daring beberapa waktu lalu.

“Biru, ini namanya Rumah Belajar. Ada banyak fitur yang bisa digunakan untuk membantu kamu belajar,” akupun dengan lancar membimbingnya mencari materi pada Sumber Belajar dan melakukan latihan soal pada Bank Soal.

Ia terlihat sangat bersemangat. Tanpa terasa waktu bergulir dan jam dinding sudah menunjukkan pukul 11. Bel sekolah tanda berakhirnya pelajaran juga sudah dibunyikan.Aku berpesan agar nanti ia menemuiku lagi.

Biru berjanji akan kembali mendatangiku esok hari untuk belajar bersama Rumah Belajar. Siang itu ia melangkah dengan bersemangat saat keluar dari ruang guru dengan sepasang sepatu hitamnya yang kusam.

Ada bulir bening yang mengalir di pipiku kali ini.

Biru.



Kolaborasi SRB SuKaBali

Assalamualaikum Wr.Wb.

Halo, Sahabat Rumah Belajar!

Memasuki jadwal berakhirnya kegiatan PembaTIK Level 4 (Berbagi dan Berkolaborasi), kami melakukan kolaborasi lintas provinsi bersama para SRB Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Sulawesi Tengah dan Bali dalam Webinar yang diberi judul "Praktik Baik Pemanfaatan Portal Rumah Belajar Wujudkan Merdeka Belajar." Webinar berlangsung mulai pukul 12.30 WIB sampai dengan pukul 15.00 WIB melalui zoom meeting.


Webinar kali ini merupakan kolaborasi SRB (Sahabat Rumah Belajar) lintas provinsi yang terdiri dari Moh. Rizal (SulTeng), Fitria Yunita & Dian Anggraini (KalTeng), Ratna Dewi & Yanti Restiawati (KalTim), Made Suirta (Bali) serta Haris Taruna (KalBar). Kegiatan juga dihadiri oleh Ibu Patma Sariati (DRB SulTeng 2017) dan Ibu Hanna Kali Wahyumi (DRB KalTeng 2019) yang memberikan penguatan serta motivasi kepada para SRB dalam menyelesaikan PembaTIK Level 4 ini.

Selain sebagai sarana berbagi praktik baik, kegiatan ini juga dijadikan ajang silaturahmi para SRB yang sebelumnya tidak saling mengenal. Diharapkan melalui kegiatan semacam ini, para SRB dapat terus menjadi perpanjangan tangan Pusdatin Kemdikbud dalam memperkenalkan Portal Rumah Belajar serta inovasi pembelajaran di seluruh nusantara.

Ibu Hana Kali Wahyumi dalam sambutannya mengatakan bahwa semua SRB adalah yang terbaik. Untuk itu beliau berpesan agar kolaborasi dan berbagi praktik baik ini jangan berhenti sampai di sini saja. Akan banyak lahir inovasi yang dapat mendukung terwujudnya pendidikan yang lebih maju.

Di akhir kegiatan, peserta diberikan kuis melalui aplikasi Quizziz yang dipandu oleh Made Suirta.Sebagai apresiasi kepada para peserta terbaik, diberikan pulsa senilai Rp 50.000 kepada lima orang pemenang kuis.

SRB Berbagi dan Berkolaborasi, Berinovasi tiada henti.

Beli kolak ke Pasar Pagi
Kolaknya manis semanis madu
SRB Berbagi dan Berkolaborasi
Agar pendidikan semakin bermutu



Dokumentasi kegiatan dapat dilihat pada tautan berikut :


Rabu, 10 November 2021

Vlog Pembatik Level 4



Assalamualaikum Wr.Wb
Sahabat Rumah Belajar, sebagai bagian dari pemenuhan Tugas Akhir PembaTIK Level 4, Vlog ini berisi implementasi Rumah Belajar dan layanan Pusdatin yaitu TV Edukasi dalam mewujudkan Merdeka Belajar.
Selain itu, saya juga menyisipkan salah satu kearifan lokal yang ada di Kabupaten Barito Utara yaitu Basa (Bahasa) Bakumpay.
SMP Negeri 1 Muara Teweh memiliki program Andaw Basa Bakumpay (Hari Berbahasa Bakumpay) di mana pada hari tersebut seluruh warga sekolah berkomunikasi menggunakan Bahasa Bakumpay.



Vlog Pembatik Level 4 


Perjalananku Menjadi Duta Rumah Belajar 2021

Hallo, Sahabat Rumah Belajar! Bunga mawar bunga melati Tumbuh indah di kebun Sang Putri Satu tahun telah terlewati Kini saatnya merefleksi d...